Rabu, 26 September 2007

GAM TANGGAL 16



MoU Perdamaian di tandangani oleh GAM (Gerakan Aceh Merdeka) mewakili rakyat Aceh dengan Pemerintah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Helsinki Finlandia pada tanggal 15 Agustus 2005.

Kenapa muncul istilah GAM tanggal 16 atau GAM kesiangan ? Ini sebenarnya bukan cuma fenomena Aceh, tapi fenomena Indonesia. Dulu saat orde baru mengalami masa keemasannya dibawah hegemoni kekuasaan ABG (Abri, Birokrat dan Golkar) sebagai koreksi terhadap Orde lama, banyak orang tepuk dada menyatakan dengan lantang dan bangga dirinya sebagai kader orde baru. Era Reformasi kemudian datang kemudian menumbangkan Orde baru dan menjadi mainstream baru dalam pola pembangunan bangsa, kemudian banyak orang yang dulunya orba tulen alias penentang reformasi, justru sekarang berada di garda terdepan memproklamirkan diri sebagai orang reformis meskipun tidak mengalami internalisasi apapun untuk disebut sebagai kaum reformis, menjadi pahlawan kesiangan. Itulah mungkin salah satu faktor penyebab reformasi mati suri, karena dinakhodai oleh yang bukan ahli reformasi.

Sama halnya dengan ketika pemberlakuan DOM (Daerah Operasi Militer) dan Darurat Militer sebagai operasi militer di Aceh yang telah banyak melakukan pembunuhan karakter keistimewaan Aceh. sebagai titik balik dari itu muncul gerakan bersenjata GAM sebagai sebuah"rasa ketidakpuasan yang melembaga" pada saat itu kelompok ini bergerilya berhadapan dengan militer. Terjadilah konflik berkepanjangan (Vertikal dan Horisontal). Di hati masyarakat Aceh kebanyakan yang mendukung gerakan GAM. Tapi tidak sedikit yang mau cari selamat dengan menjadikan dirinya sebagai antek NKRI (Istilah GAM dan rakyat kebanyakan), selain karena banyak juga pihak yang ingin mempertahankan kemapanan hidupnya, juga berada pada posisi mendukung GAM pada waktu itu penuh resiko hidup.

Menurut keterangan warga Kuala Simpang Ulim (Basis GAM) jangankan ikut GAM, dicurigai saja sebagai teman dari sahabat orang GAM itu hidup bisa jadi terancam (Nyawa bisa melayang).

Karena bencana Tzunami dan tekanan internasional, maka pada tanggal 15 Agustus 2005 GAM mempunyai posisi cukup penting sebagai penandatangan MOU Helsinki. Isi MOU tersebut adalah perdamaian dan pembelaan terhadap kepentingan rakyat Aceh keseluruhan. GAM kemudian mendapat sanjungan masyarakat Aceh sebagai pahlawan bahkan yang dulunya ada pihak yang anti GAM, pada saat ini tidak malu menyatakan dirinya sebagai bagian dari GAM. Mereka ini di gelar Gam tanggal 16.


Tengku Muslim Hasballah (Bupati Aceh Timur dari GAM
bersama dengan
Gubernur NAD Irwandi Yusuf, dan duta PBB



Suasana sesaat setelah pelantikan Bupati Aceh Timur


(Catatan Kecil yang ditulis pada tanggal 28 Februari,2007 di Langsa Aceh )

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar